Sembari Menanti Hasil Gelar Tim Penyidik, Terjadi Perdebatan Sengit dan Menohok
Ketua Tim Relawan Pensiun RPBS Tuding Pengurus PPK Pusri Berbohong

H. M. IRMINASIR dan H. MAHFUD BACHTIAR
Ini ilustrasi dan file komen2 saya terhadap komen2 kawan di group WA.
Assalamualaikum.ww.
Utk rekan2 pensiunan pusri aktif,chususnya ppkp cabang borang dan sekitarnya,sekedar baca'an di waktu santai,menjelang pertemuan kita in sya'allah rencananya hari senin tgl 22 Mei 2023 yad dgn pengurus PPK Pusri Pusat.. .saya sajikan tanggapan saya terhadap komen2 atau berita2 burung yg terdengar oleh kita....kalau ada manpaatnya ambil..kalau merasa tdk ada manpaatnya yo apo repot nyo di delate saje...selamat membaca,jika perlu awali dgn ucapan Bismillahirochmanirichim...
Simulasi potongan iuran dibanding dg kenaikan mp pensiunan sbb :
Misal mp pensiunan. Rp. 6.000.000,-
Potongan iuran :
0,5% x 6000000 = 30.000,-/ bulan atau
Kenaikan mp 6% x 6.000.000,- = 360.000,-/ bulan
Artinya dalam satu bulan kita masih bisa menikmati kenaikan 330.000
Atau jika dihitung pertahun :
Iuran : 30.000x 12 = 360.000/ tahun atau (0,5%x 12= 6% dari MP untuk satu tahun )
Kenaikan mp = 360.000 x 12 = 4.320.000/ tahun atau ( 6%x12 = 72% MP/ tahun).
Dalam satu tahun kita masih bisa menikmati kenaikan mp sebesar 4.320.000,-- ( - )360.000 = 3.960.000,-
Jadi total potongan iuran selama satu tahun = total kenaikan mp selama satu bulan saja. Atau dg kata lain dalam 1 tahun kita menikmati kenaikan 11 bulan , bukan hilang semua dipotong iuran.
Saya tambahkan juga ,ada komen2 di group2 WA,yg berbunyi begini...sudah2lah utk apo pulok ppkp nak ngurusi PAK apoan...kito ni lah ado galo pak RT.pak RW dll dan uang hanya 2,5 jt idak seberapo....itu pemikiran dio..
Sebaiknya kita jangan mengukur kemampuan kita masing2,terus terang,ada pak kawan kita yg uang sebesar itu mungkin sangat ber arti bagi dio ,iyo kalu yg MP nya 10 jt/ bulan udak seberapo,jadi jangan jangan kita lihat besar kecilnya santunan yg diberikan ,rasa kebersamaanyalah yg kita utamakan ,persaudaraanya yg kita dambakan...trims
Yg merasa jadi ganjalan bisa kita jadikan bahan diskusi kita hari senin nanti..
Bantahan H. Mahfud Bachtiar
Menurut saya argumentasi yang disampaikan oleh H. M. Irminasir selaku mewakili pengurus Pusat PPK Pusri yang tadinya pengurus rayon Borang. Ada dua hal saja yang perlu saya tanggapi.
Pertama soal argumentasi pembelaan terhadap organisasi PPK Pusri itu haknya silahkan saja, yang jelas faktanya saat ini Pengurus Pusat PPK Pusri tengah berupaya keras untuk mendapatkan Surat Pernyataan Kesediaan Pemotongan Uang MP dari para pensiunan sebanyak sekitar 4000 orang lebih dan fakta juga bahwa Dapensri dan Pihak Bank tidak berani lagi melakukan pemotongan uang MP. Saya tegaskan lagi, ini bukan saja soal tertib administrasi tapi soal pelanggaran hukum yang selama ini terjadi bertahun-tahun atas pemotongan sepihak uang gaji pensiun.
Kedua saya merespon soal simulasi pemotongan uang pensiun sebesar 0.5 % dan perhitungan kenaikan MP 6 % dimana H. M. Irminasir mengatakan bahwa kenaikan MP 6 % itu dihitung perbulan dibandingkan pemotongan oleh PPKP 0.5 %/bulan belum seberapa sehingga para pensiunan masih bisa menikmati kenaikan MP yang lumayan besar setiap tahunnya.
Saya katakan secara tegas bahwa simulasi perhitungan yang dicontohkan oleh H. M. Irminasir tersebut adalah salah besar, sesat dan menyesatkan. Mana ada kenaikan MP kita 6 % dihitungnya perbulan. Kenaikan MP 6 % itu dalam satu tahun Pak, hanya terjadi pada bulan April setiap tahunnya Pak Haji, disini jelas sekali Irminasir sudah menyampaikan kebohongan demi untuk pembelaan organisasinya seperti komentar saya sebelumnya tergantung dari kepentingan mana seseorang itu mengambil sikap atas persoalan yang dihadapinya.
Dalam persoalan ini tentunya saya tidak bisa memaksakan kehendak, keputusan ada ditangan Bapak-bapak sekalian mau memilih sikap seperti apa.
"Sekarang ini saya pikir semua sudah terungkap secara jelas dan terang benderang," ujar Mahfud menutup uraiannya. (Snn/red)
Read more info "Ketua Tim Relawan Pensiun RPBS Tuding Pengurus PPK Pusri Berbohong" on the next page :
Editor :M Muslim
Source : Investigasi