Kuala Tungkal Darurat Sampah, Relawan Peduli Sampah Tanjabbar Prihatin

Relawan peduli sampah Tanjabbar mementangkan spnaduk " Tunggal Darurat Sampah".
JAMBINEWS | TANJABBAR - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, 21 Februari 2022, Relawan peduli sampah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi, melakukan survey kondisi lingkungan sekitar Kota Kuala Tungkal.
Di Kabupaten Tanjabbar sendiri, sampah juga menjadi persoalan yang belum terselesaikan, dalam sehari rata-rata produksi sampah masyarakat Tanjabar mencapai 239 ton perhari.
"Mayoritas sampah diproduksi dari rumah tangga, seperti plastik dan lain sebagainya, dan saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sendiri hanya mampu mengangkut 41 ton perhari dan selebihnya masyarakat membuang sampah tersebut ke anak sungai, bawah rumah dan ke laut," dikutip dari radarjambi.co.id
Dijelaskan oleh Relawan Peduli Sampah, Seperti diketahui dampak dari persoalan sampah terhadap lingkungan sangatlah jelas, mulai dari pencemaran laut, pencemaran sungai, menghambat proses air tanah, pencemaran tanah dan membuat air serta tanah menjadi tidak sehat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dari hasil survey di Kuala Tungkal, kebanyakan masyarakat dominan membuang sampah di halaman depan rumah atau di belakang rumah, yang merupakan sungai. "Adapun TPS yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan seperti selayaknya," ucap relawan.
"Tidak hanya itu, saat sampah berada di daratan dan kemudian dibakar, banyak yang tidak menyadarinya bahwa hal itu ternyata juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang baru," imuhnya.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan penuh sampah ini juga secara langsung akan terdampak seperti lingkungan kotor, yang bisa memicu terjadinya masalah kesehatan salah satunya yang paling mendominasi adalah gangguan pernapasan.
"Dampak berupa bencana hidrometeorologi juga bisa terjadi akibat penumpukan sampah ini. Gas metana yang dihasilkan dari sampah organik tidak terkelola akan meningkatkan terjadinya pemanasan global (global waring)," lanjutnya.
Salah satu masyarakat yang peduli, mengatakan sangat berharap pemerintah peka terhadap ini, bisa menciptakan solusi dan aksi nyata terkait pengurangan sampah di Tanjabbar.
"Selama ini kami hanya melihat pembuangan sampah dengan metode memindahkan ke TPA, supaya tidak terlihat dan mengganggu ke indahan kota. Kita harus lebih serius lagi untuk melihat soal sampah dan bagaimana cara mengelola itu dengan baik lagi," cakap masyarakat Tanjabbar ke media Jambinews.
Masyarakat berharap, agar berjasama pemerintah dan masyarakat juga harus terjalin dalam mengatasi persoalan ini, bagaimana menjalin kerjsama terhadap pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang.
"Maka dari itu, sebelum terlambat ayo kita sama-sama memulai untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan dan sekitar kita, mulai dari diri sendiri dan saling mengingatkan akan pentingnya lingkungan bagi masa depan bumi dan ekosistem untuk generasi yang akan datang. Jangan tinggalkan noda keruskan yang kita buat untuk generasi selanjutnya", tutup relawan Relawan peduli sampah Tanjabbar.
Editor :Tim Sigapnews