Tiga Pelaku Bobol Konter HP Galery Cell Betara, Uang dan 13 Unit Vivo Raib, Satu Pelaku Ditangkap

Jambisigapnews.co.id | Betara – Polsek Betara berhasil meringkus satu dari tiga terduga pelaku tindak pidana Pencurian dengan Pemberatan yang membobol Konter Handphone Galery Cell di Simpang Betara 6, Desa Pematang Lumut, Kabupaten Tanjab Barat.

Pelaku berinisial AS (25) ditangkap pada 8 Oktober 2025 setelah identitasnya terungkap dari jejak unit Handphone Vivo hasil curian.

Peristiwa pencurian terjadi pada Rabu, 24 September 2025, sekitar pukul 01.00 WIB. Korban, Winda Sari, baru mengetahui konternya dibobol pada pukul 08.19 WIB setelah dikabari karyawannya.

"Setelah dicek dari rekaman CCTV, terlihat ada dua orang laki-laki tak dikenal masuk dan mengambil 13 Unit Handphone merek Vivo serta uang tunai sekitar Rp 8 juta dari laci kasir," jelas Winda.

Total kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp 36.000.000. Korban langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Betara untuk ditindaklanjuti.

Kapolsek Betara AKP Bambang Soestyo, S.H., M.H., menjelaskan bahwa laporan diterima pada pukul 11.00 WIB di hari yang sama. Penyelidikan tim Reskrim Polsek Betara menemui titik terang saat seorang warga menyerahkan satu unit HP Vivo yang ia terima dari tiga orang berinisial YD, AS, dan AI.

Setelah dipastikan bahwa HP tersebut adalah barang curian dari Konter Galery Cell, polisi langsung membagi tim untuk memburu para terduga pelaku. Satu tim bergerak menuju Bengkalis, Riau, dan tim lain standby di wilayah Betara.

Pada Rabu, 8 Oktober 2025, Tim Unit Reskrim Polsek Betara berhasil mengamankan terduga pelaku AS di rumahnya di Kecamatan Betara.

"Dari hasil pemeriksaan, Saudara AS mengakui bahwa ia dan dua temannya, YA serta AI, adalah pelaku pencurian 13 unit HP Vivo dan uang Rp 8 juta di konter tersebut," terang Kapolsek.

Saat ini, AS sudah diamankan di Mapolsek Betara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan Pasal 363 KUHPidana. Dua pelaku lainnya, YA dan AI, telah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) dan terus diburu oleh petugas.