PT WKS Perkuat Kapasitas Masyarakat Hadapi Karhutla Melalui Sosialisasi Intensif di Dua Desa

JAMBISIGAPNEWS | Sungai Rambai dan Parit Bilal – Sebagai bentuk komitmen pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), PT Wirakarya Sakti (WKS) Distrik VI menyelenggarakan serangkaian kegiatan sosialisasi di Desa Sungai Rambai (4/6) dan Desa Parit Bilal (10/6). Program ini melibatkan 40 peserta dari dua desa beserta perangkat keamanan setempat, menyasar penguatan kapasitas masyarakat dalam mitigasi karhutla.
Materi Strategis Pencegahan Karhutla
Dedi Miswar, Tim Fire Prevention PT WKS, memaparkan 6 pilar utama:
1. Dampak Holistik Karhutla
- Kerusakan ekosistem
- Gangguan kesehatan (ISPA meningkat 30% saat musim karhutla)
- Kerugian ekonomi (lahan pertanian & perkebunan)
2. Regulasi Terkini
- Arahan Presiden RI tentang pencegahan karhutla berbasis kolaborasi
- Sanksi pidana bagi pelaku pembakaran lahan (UU No. 41/1999)
3. Faktor Pemicu
- 85% akibat aktivitas manusia (pembukaan lahan, puntung rokok)
- 15% faktor alam (El Niño 2025 diprediksi tingkatkan risiko)
4. Inisiatif PT WKS
- Patroli harian + teknologi drone pemantau
- 15 unit kanal blocking di area rawan
- Pelatihan 150 Masyarakat Peduli Api (MPA)
5. Prediksi Iklim 2025
- Musim kemarau lebih panjang (Juni-Oktober)
- Siaga merah di 4 titik rawan di wilayah konsesi
6. Pelajaran dari Data Historis
- Puncak karhutla terjadi Agustus-September
- 70% titik api berasal dari lahan masyarakat
Respons Positif Stakeholder
Kepala Desa Sungai Rambai, Abidin, S.Kom.I:
"Edukasi ini membuka mata warga bahwa karhutla bukan hanya urusan perusahaan, tapi tanggung jawab bersama. Kami siap bentuk tim siaga desa."
Kepala Desa Parit Bilal, Solikhun:
"Dengan pengetahuan ini, warga bisa lebih waspada dan tahu harus bertindak apa saat melihat titik api."
Kolaborasi Multi-Pihak
Kegiatan yang dihadiri TNI-Polri ini menghasilkan komitmen:
? Pembentukan 'posko desa siaga karhutla'
? Sistem pelaporan cepat, via grup WhatsApp
? Simulasi rutin pemadaman api sederhana
Dampak & Keberlanjutan
PT WKS akan:
- Melakukan monitoring bulanan
- Menyediakan alat pemadam portable
- Mengembangkan sekolah lapang karhutla
"Investasi terbaik adalah mencegah sebelum terjadi. Satu laporan warga bisa selamatkan ribuan hektar," tegas Dedi Miswar. (Brk/Red).
Editor :Wanito