Kebakaran Berulang
Pendemo Tantang Kapolda Copot Kapolres Batang Hari, Dituding Gagal Berantas Ilegal Drilling Senami

Pengunjuk Rasa Menuntut Penutupan Permanen Ilegal Drilling Senami di Mapolda Jambi dan Gedung DPRD Provinsi Jambi
JAMBINEWS | JAMBI — Aksi Unjukrasa untuk ketiga kalinya digelar depan gedung Mapolda Jambi oleh organisasi Aliansi Masyarakat dan Insan Pers yang dikomandoi langsung Ketua Umum Indonesia Morality Watch (IMW) menyuarakan penegakan hukum terhadap ilegal drilling Senami Kabupaten Batang Hari, Senin (24/02/25).
Menurut pantauan di lapangan, sejumlah perwakilan organisasi masyarakat yang turut serta dalam aksi ini diantaranya Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) yang diketuai oleh Husnan, Gerakan Pemuda Nusantara (GPN), Lembaga Lihat Inspirasi Masyarakat (LLIM), dan Sekber Wartawan Indonesia Jambi.
Secara serentak barisan pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel "Tutup Permanen Ilegal Drilling Senami", seperti kalimat yang tertera pada spanduk demo yang telah dipersiapkan oleh Rudy selaku Koordinator Lapangan (Korlap) aksi.
Ketua IMW Radja Sofyan mengendus upaya penyesatan informasi yang beredar di media sosial. "Kebakaran sumur ilegal meluas dan berulang di kawasan Senami, kenapa Ditreskrimsus Polda melakukan penangkapan di Bajubang dan Sungai Bahar?", tanya Radja kesal.
"Wakapolres Batang Hari melakukan ekspose media telah melakukan penutupan sebanyak 51 sumur ilegal di kawasan Senami, yang benar aja Pak Waka," ujarnya balik bertanya, "Penutupan 51 sumur ilegal itu bukan jumlah yang sedikit," lanjut Radja.
"Sekelas penyidik Polda, masa yang dijadikan BB hanya dua galon apa tiga galon minyak ilegal, kenapa yang ditangkap cuman tukang polot, tukang lansir, dan hanya pekerja kasar. Kenapa pemilik sumur minyak ilegal tidak ikut ditangkap, yang jelas-jelas sebagai pemilik dan pelaku utama ilegal drilling," urainya dengan nada tinggi.
Dalam orasinya Husnan mendesak Kapolda Jambi memberikan atensi khusus penegakan hukum terhadap praktik ilegal drilling di kawasan hutan Senami yang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan luka bakar dari sumur-sumur ilegal yang terbakar.
Sementara itu Rusdi dalam orasinya menantang Bapak Kapolda Irjen. Pol. Rusdi Hartono untuk segera mengevaluasi dan meminta pertanggungjawaban Kapolres Batang Hari AKBP. Handoyo Yudhi Santosa, S.IK M.IK., beserta para oknum terlibat.
"Kami tantang Bapak Kapolda untuk segera copot Kapolres Batang Hari, Kasat Reskrim, dan Kanit Tipidter yang diduga telah menerima sejumlah uang koordinasi dari para pemilik sumur ilegal Senami hingga mengabaikan penegakan hukum," ujar Rusdi tegas.
Aksi berlanjut ke gedung DPRD Provinsi Jambi
Di depan gedung DPRD, peserta aksi mendesak Ketua DPRD Provinsi Jambi M. Hafiz yang berasal dari Dapil Batang Hari untuk segera turun tangan menutup permanen sumur-sumur minyak ilegal yang terdapat di kawasan hutan Senami.
Sehubungan seluruh anggota DPRD Provinsi Jambi sedang menjalani Dinas Luar (DL), peserta demo berjanji akan melakukan aksi serupa besok (hari Rabu) tanggal 26 Februari 2025 untuk yang ke empat kalinya di depan Mapolda Jambi dan Gedung DPRD Provinsi Jambi dan berjanji akan menghadirkan sejumlah masa yang lebih besar. (Snn/red)
Editor :M Muslim