Kisruh Penganiayaan Wartawan di STM Atas Memasuki Babak Baru
Pelapor Sambangi Mapolsek, Pertanyakan Penahanan Tsk dan Bikin LP Penghinaan, Terlapor Kabid Bappeda

Pelapor Sambangi Mapolsek, Pertanyakan Penahanan Tsk dan Bikin LP Penghinaan, Terlapor Kabid Bappeda
JAMBINEWS | JAMBI — Dikarenakan tidak cukup puas menunggu progres penanganan laporan oleh Unit Reskrim Mapolsek Kotabaru, Pelapor bersama Tim Kuasa Hukum dari LBH EM-80 sambangi kantor Polsek mempertanyakan tindaklanjut laporan Pasca Erwin ditetapkan sebagai tersangka. Sabtu (12/10/24)
Kepada petugas yang berjaga di SPKT Polsek Kotabaru, YN mempertanyakan tindaklanjut laporannya pasca Erwin ditetapkan sebagai Tsk namun tidak dilakukan penahanan terhadap yang bersangkutan oleh tim penyidik.
"Mengapa Tsk tidak dilakukan penahanan oleh Penyidik, apakah aturan proses hukum yang dilakukan oleh Penyidik Polsek Kota Baru itu berbeda dengan Polsek yang lain?," tanya YN dengan nada kesal.
"Suami saya satu bulan lebih tidak bisa masuk kerja lantaran sakit akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Erwin, ada apa ini sebenarnya?," lanjut YN dengan nada tinggi.
Saat dikonfirmasi kepada petugas piket SPKT Polsek Kotabaru hanya direspon santai, "Soal itu silahkan ditanyakan langsung kepada penyidik yang menangani laporan," ujarnya.
Kepada Penyidik Polsek Kotabaru, Pelapor kembali menjelaskan kronologis kejadian, berawal MS bersama isteri dan putranya hendak pergi membeli sarapan ke STM Atas dari arah Pagar Drum, dimana di simpang itu ada rambu-rambu lampu merah.
"Saat kami melewati Simpang Lampu Merah, mau belok ke kiri tiba-tiba ada seorang bapak-bapak pengendara sepeda motor yang berhenti ngerem mendadak, jadi kami spontan ambil arah ke kanan, dan tiba tiba dari arah bawah (STM Bawah) ada mobil ber plat merah dengan kecepatan tinggi langsung menikung ke kiri mau masuk ke lorong STM Atas, hampir saja kami kena senggol," ujar MS.
"Padahal di sebelah kiri dan kanan jalan waktu itu sedang ada pekerjaan proyek drainase yang membuat badan jalan semakin menyempit," lanjutnya.
Tak lama kemudian, sopir yang berada di dalam mobil plat merah itu berhenti dan membuka kaca, lalu MS lebih dulu berujar dengan mengatakan "Jangan ngebut nian, kami ini bawa anak kecil," sang sopir menimpali "Kami juga bawa anak," ucapnya.
Nah dari disitulah awal mulanya terjadi adu mulut antara MS dan si sopir mobil plat merah beserta istrinya hingga MS dicaci-maki.
Read more info "Pelapor Sambangi Mapolsek, Pertanyakan Penahanan Tsk dan Bikin LP Penghinaan, Terlapor Kabid Bappeda" on the next page :
Editor :M Muslim
Source : Investigasi Lapangan