RSPO Bakal Tingkatkan Kualitas Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan

Saat Dani Rahadian Hidayat, Program Manager Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Indonesia, menyampaikan paparan.
Jambinews | Muaro Jambi - Dalam rangka mempertahankan perkembangan industri kelapa sawit, Ketua Koperasi, Joko Sutarno dan pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Mingkung Jaya Mitra Inti Sumber Makmur ( MISM), adakan pertemuan dengan para Ketua Kelompok tani, tokoh masyarakat dan perangkat Desa, di ruangan kantor KUD Mingkung Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro, Kamis (25/1/24).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Desa (Kades) Mingkung Jaya, Buniran, Dani Rahadian Hidayat, Program Manager Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Indonesia
dan Rudi Zariansyah Technical Project SNV Indonesia.
Dalam sambutannya Kades menyampaikan, bahwa adanya program ini semua petani yang tergabung di Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) ada hasil yang akan kita nikmati.
"Yang tergabung di RSPO bukan hanya anggota KUD, tapi petani sawit yang lain juga boleh ikut," kata Kades.
Kades menambahkan, bahwa yang ikut program ini nantinya diuntungkan, seperti halnya di desa lain.
Hal senada disampaikan oleh Rudi Z, bahwa kalau kita sudah masuk RSPO ada hal yang lebih menarik, yaitu jaringan petani kita bisa dikenal seluruh dunia, ada sistem book and claimdi akun namanya Palmtrace.
"Dengan book and claim, kita bisa dapat dengan cara mengkonversikan data produksi tahunan kita, misalnya KUD Mingkung Jaya ini produksi tahunannya 100.000 ton. Seratus ribu Ton itu dikonversikan, misalnya data cpu-nya 40%, jadi 40% nya adalah 40.000, itu bisa kita klaim ke platform, bisa kita gunakan nanti untuk pengembangan usaha kita, tabungan, atau untuk buka usaha," kata Rudi, saat menjelaskan.
Masih kata Rudi, Kami ada program untuk petani sertifikasi, petani kami dampingi untuk sertifikasi, termasuk budidaya kelapa sawit.
Rudi menambahkan, untuk mencapai itu semua harus ada pelatihan dasar.
"Walaupun Bapak-bapak secara teori dan prakteknya udah Mahir tapi kan belum terdata, nah itu yang perlu kita lakukan, karena syaratnya untuk menjadi sertifikasi itu, petani harus ikut beberapa program-program pelatihan, harus ada absen, ada foto, itu yang menjadi dasar, nanti dilihat diverifikasi, Oh iya ini bener ada pelatihan," pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dani sebagai Manager SNV dari Jakarta, juga menjelaskan, terkait peningkatan produksi kelapa sawit, semakin lama, harus diperhatikan kualitas tanahnya.
Acara dihadiri 20 peserta, dimulai pukul 9.00 Wib hingga 16.30 Wib, diakhiri dengan pemilihan pengurus Internal Control System (ICS).
Editor :Fatchurrohman