Sepak Terjang Gus Samsudin di Media Sosial

Gus Samsudin (Foto: Instagram @gus_samsudin_jadab)
“Itu (Samsudin) jelas (demi) konten lah. Orang enggak bisa ngaji pakai sorban, pakai jubah, itu kan jelas kontennya. Kita harus hati-hati,” tegasnya.
“Kalau dia kiai, ngajar di pesantren, sholat lima waktu, hajinya bagus, itu doanya manjur percaya kita, karena ibadahnya tertib. Tapi kalau orang itu enggak sholat, enggak ibadah, terus kerjanya cuma ngonten, jangan dipercaya,” imbuhnya.
Fahrur berpesan, agar masyarakat tidak mudah melabeli suatu penyakit dengan sebutan non-medis. Sebab semua penyakit itu urusan medis. Hanya saja, terkadang oleh para dukun, disebut sebagai penyakit non-medis.
“Guru saya, Gus Maksum Lirboyo itu sangat menolak kalau dikit-dikit dibilang kena sihir. Itu Gus Maksum enggak percaya. Ada orang perutnya kembung dibilang kena santet, padahal orang liver juga perutnya juga kembung,” katanya.
Fahrur kembali menegaskan bahwa pengobatan alternatif boleh saja ditempuh, tetapi jangan sampai dijadikan sebagai opsi pertama. Sebab semua penyakit harus terlebih dulu dikonsultasikan secara medis ke dokter.
Read more info "Sepak Terjang Gus Samsudin di Media Sosial" on the next page :
Editor :Fatchurrohman
Source : Deni