Tanpa Fasilitas Memadai, Mapala Pamsaka Ukir Prestasi di Dinding Panjat Tebing POMDA Jambi 2025

JAMBI - Tanpa dukungan penuh dari pihak kampus dan dengan fasilitas yang serba terbatas, Mapala Pamsaka membuktikan bahwa semangat, dedikasi, dan kerja keras mampu menembus segala batas. Dalam kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) Jambi 2025 yang digelar selama dua hari, Selasa hingga Rabu (9/7/25), mereka sukses menyumbangkan dua medali di cabang olahraga panjat tebing.
Adalah Mutiara, mahasiswi tangguh yang menorehkan tinta prestasi lewat dua kategori: medali perak di nomor lead putri dan perunggu di speed putri. Meski berlatih dengan alat seadanya Mutiara tampil layaknya atlet profesional. Peluh, jatuh, luka, bahkan keletihan tak menyurutkan langkahnya untuk terus menjejakkan tangan dan kaki ke dinding harapan.
Tak kalah membanggakan, Huzain, pemuda yang kerap disebut “anak dinding” oleh rekan-rekannya, berhasil finis di peringkat keempat kategori speed putra, hanya terpaut sepersekian detik dari podium. Meski belum meraih medali, perjuangannya memantik semangat dan haru bagi tim.
Ketua Mapala Pamsaka sekaligus pelatih, Cecep Sulaiman, tak kuasa menahan air mata saat melihat anggotanya berdiri gagah di podium. “Kami tak punya pelatih profesional, tak ada dana bantuan, hanya semangat dan tekad yang kami bawa. Tapi hari ini, mereka membuktikan bahwa mimpi bisa dicapai bahkan dari titik terendah sekalipun,” ujarnya dengan suara bergetar.
Dinding panjat Danau Sipin bukan hanya tempat bertanding, ia menjadi saksi lahirnya perjuangan dan tumbuhnya keyakinan bahwa keterbatasan bukanlah akhir. Bagi Mapala Pamsaka, ini bukan sekadar kemenangan, tapi simbol keberanian untuk terus melawan rasa tidak mampu.
Dengan torehan prestasi ini, Mapala Pamsaka sekali lagi membuktikan bukan fasilitas, tapi semangat dan ketulusanlah yang membentuk juara sejati. Mereka mungkin tak didukung penuh, tapi mereka tak pernah berhenti berjuang.(wiski)
Editor :Wanito